Wisata Tirta Yatra Pura Uluwatu-Gunung Payung dengan Hiace

Tirtayatra adalah konsep perjalanan yang berfokus pada aspek spiritual dan budaya. Ini bukan hanya tentang mengunjungi tempat-tempat wisata, melainkan tentang pergi ke tempat-tempat suci atau bersejarah untuk mendapatkan pengalaman spiritual dan pencerahan. Selama Tirtayatra, orang-orang mengunjungi pura-pura, tempat suci, atau situs bersejarah, seringkali dengan melakukan ritual, meditasi, dan bersembahyang. Perjalanan ini bukan hanya tentang melihat tempat baru, tetapi lebih kepada mencari kedamaian, refleksi diri, dan koneksi yang lebih dalam dengan nilai-nilai spiritual atau budaya.

Menggunakan mobil Hiace dari BaliHiAceRental.com menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menjalani perjalanan Tirtayatra di Bali dengan nyaman dan efisien. Hiace dikenal dengan ruang kabinnya yang luas, mampu mengakomodasi grup atau keluarga besar, sehingga memudahkan pengelolaan perjalanan bersama dalam satu kendaraan. Ditambah lagi, kenyamanan dan keandalan mobil Hiace menjadikannya ideal untuk perjalanan jarak jauh antar tempat suci di Bali. Dengan layanan dari BaliHiAceRental.com, pelanggan dijamin mendapatkan kendaraan yang terawat baik, bersih, dan dilengkapi dengan fasilitas modern, serta didukung oleh supir yang ramah dan berpengalaman, menjamin perjalanan Tirtayatra yang lancar dan menyenangkan. Pilihan ini tidak hanya praktis tapi juga menambah nilai pada pengalaman spiritual perjalanan tersebut.

Tirta Yatra Bali Selatan adalah perjalanan spiritual yang mencakup kunjungan ke empat tempat suci: Candi Darmada, Goa Gong, Gunung Payung, dan Uluwatu Temple. Candi Darmada dikenal dengan arsitekturnya yang unik, sedangkan Goa Gong menawarkan pengalaman mistis dengan gua alaminya. Gunung Payung terkenal dengan pemandangan alam yang indah, dan Uluwatu Temple, terletak di tebing tinggi, menawarkan pemandangan laut yang memukau. Perjalanan ini menyajikan kombinasi sempurna dari kekayaan budaya dan keindahan alam Bali.

Pura Luhur Candi Darmada Tanah Kilap

Di pesisir selatan Pulau Bali, terdapat pura dengan sejarah unik yang bermula pada masa Kerajaan Bandana Raja. Cerita ini berkisah tentang Pan Santeng, seorang nelayan (Bendega) yang mengalami kesulitan dalam melaut, tidak mendapatkan hasil selama tiga hari berturut-turut. Dalam keputusasaannya, ia mengucap janji suci (kaul). Keajaiban terjadi ketika doanya terkabul dan ia mulai mendapatkan hasil melimpah. Sebagai rasa syukur, Pan Santeng membangun palinggih di atas batu karang, tempat ia rutin berdoa dan mempersembahkan bhakti. Kisah ini berlanjut dengan penemuan bahwa palinggih tersebut merupakan stana Ida Brahma Putri dari Patni Keniten, dikenal sebagai Ida Ayu Ngurah Saraswati Swabhawa, menurut sabda yang diterima Pan Santeng.

Pura Goa Gong

Pura Goa Gong di Bali terlahir dari kisah mistis perjalanan Dang Hyang Nirartha menuju Uluwatu. Terpikat oleh suara Gong misterius, beliau menemukan dua naga ajaib, kuning dan merah, yang mencari berkah untuk mencapai sunia loka, alam spiritual yang lebih tinggi. Kisah ini, yang melukiskan pencarian spiritual dan hubungan antara manusia dengan makhluk mitologis, menjadi inti dari kekayaan spiritual dan legenda di balik Pura Goa Gong.

Pura Gunung Payung

Pura Gunung Payung, yang berada di Desa Kutuh, Kuta Selatan, merupakan bagian dari warisan spiritual Dang Hyang Dwijendra, seorang tokoh penting dalam sejarah Hindu Bali. Didirikan setelah keruntuhan Majapahit akibat konflik internal dan kekalahan dari Demak, pura ini menjadi lambang ketahanan umat Hindu. Sebagai salah satu Pura Dang Kahyangan, Pura Gunung Payung tidak hanya tempat suci bagi pemujaan, tapi juga menandai kekuatan dan pengaruh Dang Hyang Dwijendra dalam membimbing umat Hindu ke arah spiritual yang lebih mendalam di Bali.

Pura Uluwatu

Pura Uluwatu, permata spiritual Bali di sudut barat daya, berdiri anggun di tebing batu karang yang menjulang ke lautan. Sebagai bagian dari Pura Sad Kayangan, tempat suci ini dihormati dalam Hindu sebagai pilar sembilan mata angin. Didirikan untuk menghormati Empu Kuturan, pendeta abad ke-11, dan menjadi pusat ajaran Desa Adat. Dikelilingi oleh pura-pura penting seperti Pura Bajurit dan Pura Pererepan, Uluwatu adalah inti dari perayaan piodalan. Di sini, Dewa Rudra dipuja, mencerminkan kedalaman spiritualitas Hindu. Lebih dari sekadar destinasi wisata, Uluwatu memikat pengunjung dengan arsitektur, alam, dan pelajaran budaya yang kaya.

Itinerary Tirta Yatra Pura Uluwatu-Gunung Payung dengan Hiace

  • 07.00 Penjemputan di Hotel ( Waktu Penjemputan tergantung dari lokasi hotel )
  • 08.30 Tiba di Pura Luhur Candi Darmada Tanah Kilap
  • 10.00  Berangkat menuju Pura Goa Gong
  • 10.45  Tiba di Pura Goa Gong
  • 12.30  Berangkat menuju Pura Gunung Payung
  • 13.00  Tiba di Pura Gunung Payung
  • 14.30 Berangkat menuju Pura Uluwatu
  • 15.15  Tiba di Pura Uluwatu
  • 17.00 Perjalanan kembali ke Hotel
  • 19.00 Estimasi tiba di Hotel

Harga yang termasuk di Tour :

  • Mobil Hiace
  • Driver + BBM
  • Mineral Water
  • Biaya Parkir

Harga yang tidak termasuk di Tour :

  • Peralatan Sembahyang
  • Makan Siang
  • Pengeluaran Pribadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *